BREAKING NEWS

Tips

Kelas Menulis

Buku

ENERGI POSITIF DARI BUMI ANGLING DARMO


Energi di Bumi angling darmo tidak cuma diartikan Migas. Semua energi positif yang ada di Bojonegoro adalah sumber energi. Bojonegoro adalah Kota Nyaman yang berada di paling barat wilayah provinsi Jawa Timur. Kota yang terkenal dengan sebutan "Bojonegoro Matoh" ini sebelah utara berbatasan langsung dengan Kota Tuban, sebelah timur berbatasan dengan Kota Lamongan, sebelah selatan berbatasan dengan Kota Nganjuk, dan sebelah barat berbatasan dengan Kota Blora ( Jawa Tengah ). Berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah membuat Bojonegoro menjadi kota yang kaya akan kesenian dan budaya. Beberapa sektor potensi lokal bojonegoro antara lain adalah :

I. TEMPAT WISATA
1. Tirta Wana Dander
Terletak di desa Dander, Dander distrik atau sebelah selatan kota Bojonegoro ± 13 km. Obyek wisata alam dan obyek wisata buatan, yang terkenal dengan Tirtawana Dander ini berdiri. Tirta yang berarti Air dan Wana yang berarti Hutan ini berarti bahwa ada air di hutan. Tirta Wana Dander adalah obyek wisata yang memiliki panorama alam yang sangat indah, karena ada banyak pohon-pohon besar dan teduh juga tanaman tropis yang membuat udara menjadi sejuk dan segar. Di sini telah dibangun kolam renang yang sangat luas, yang terdiri dari dua bagian, sebelah barat adalah untuk perempuan dan anak kemudian sisi timur adalah untuk orang dewasa. Karena keindahan alam dan kesejukan udara, maka pada saat liburan, wisatawan sering mengunjungi Tirtawana Dander.
Pemandian yang airnya sejuk dan jernih ini airnya di ambil dari sumber air alami yang bersih dan jernih. Adapun fasilitas pendukungnya antara lain : Kamar ganti pakaian, Ban/pelampung, Tangga disertai papan loncat indah, Mainan anak-anak, Shelter/tempat berteduh, Pertokoan, Tempat pertemuan, Lapangan Golf.
Lapangan Golf ini terletak di sebelah barat Taman Wanawisata Dander yang memiliki potensi ± 9 hole dan diharapkan akan terus berkembang. Sedangkan fasilitas yang disediakan meliputi tempat istirahat yang digunakan sebagai pusat kegiatan olahraga golf. Tempat ini memiliki geografis yang unik karena alam yang segar.
2. Bojonegoro Water Sport
Bojonegoro Water Sport adalah arena bermain air dan olah raga air. Yang berada di Jalan Panglima Polim sekitar ± 1 km keselatan dari Pusat Kota Bojonegoro. Di BWS terdapat kolam renang untuk orang dewasa dan water park sebagai arena bermain untuk anak. Tempat ini sangat cocok untuk tamasya keluarga sekaligus olah raga. Tiket masuk yang relatif murah membuat BWS menjadi salah satu tempat tujuan untuk di kunjungi saat hari minggu atau saat liburan sekolah.
4. Taman Tirta Bojonegoro
Taman Tirta adalah obyek wisata kolam renang yang sangat strategis, karena yang terletak di tengah kota Bojonegoro, tepatnya di jalan WR. Supratman. Letak yang strategis, kolam luas, Tiket masuk yang cukup murah dan fasilitas memadai membuat warga bojonegoro maupun wisatawan senang bertamasya ke Taman Tirta untuk asyik berenang atau sekedar bersantai sambil kuliner. Di Taman Tirta juga terdapat kolam-kolam ikan yang lucu dan suara air mancur membuat makin nyaman.
5. Kayangan Api
Kayangan Api Adalah sumber api yang tak kunjung padam yang terletak pada kawasan hutan lindung di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, sebuah desa yang memiliki kawasan hutan sekitar 42,29% dari luas desa. Menurut cerita, Kayangan Api adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Pandhe berasal dari kerajaan Majapahit. Di sebelah barat sumber api terdapat kubangan lumpur yang berbau belerang dan menurut kepercayaan saat itu Mbah Kriyo Kusumo masih beraktivitas sebagai pembuat alat-alat pertanian dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik dan lain-lain.
Sumber Api, oleh masyarakat sekitarnya masih ada yang menganggap keramat dan menurut cerita, api tersebut hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan/wilujengan dan tayuban dengan menggunakan fending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.
Oleh sebab itu ketika gending tersebut dialunkan dan ditarikan oleh waranggono tidak boleh ditemani oleh siapapun. Dari berbagai sumber cerita, maka Kayangan Api yang letakya sekitar 25 km dari ibukota Bojonegoro dijadikan sebagai obyek wisata alam dan dijadikan tempat untuk upacara penting yakni Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro, ruwatan masal dan Wisuda Waranggono. Tempat wisata ini telah dibenahi dengan berbagai fasilitas seperti pendopo, tempat jajanan, jalan penghubung ke lokasi dan fasilitas lainnya. Lokasi kayangan api sangat baik untuk kegiatan sebagai lokasi wisata alam bebas(outbound). Acara tradisional masyarakat yang dilaksanakan adalah Nyadranan (bersih desa) sebagai perwujudan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Pengembangan wisata alam Kayangan Api diarahkan pada peningkatan prasarana dan sarana transportasi, telekomunikasi dan akomodasi yang memadai. Kunjungan ke obyek wisata Kayangan Api dapat dilanjutkan perjalanan ke obyek wisata alam Watu Jago Bojonegoro. 
6. Air Terjun Kerondonan
Air terjun yang cantik tingginya sekitar 10-20 meter yang berada di Desa Kerondonan, tepatnya di belakang lokasi SMPN 2 Kerondonan. Medan yang berliku, di tengah bukit yang hijau dengan beberapa kali menyebrangi anak sungai yang jernih menambah cantik dan eksotis wisata "Air Terjun Kerondonan" yang satu ini. Air Terjun yang dipopulerkan oleh Blogger Bojonegoro ini makin lama makin ramai pengunjungnya dari atau luar kota. Semoga makin dimudahkan akses untuk ke lokasi tersebut. 
7.  Goa Kikik di Wonocolo
Gua Kikik Makam Wong Kalang. Wong Kalang adalah manusia purbanya orang Bojonegoro. Gua ini terletak di Barat Laut Bojonegoro tepatnya di Daerah Kawengan yang terletak di antara hijaunya alam, hutan yang indah dan bukit-bukit layaknya gelombang membuat mata enggan berkedip dan sangat bersyukur atas keindahan ciptaan Allah SWT. Makamnya wong kalang ada di atas air terjun. Air terjun yang dingin dan jernih bikin hati jadi adem (dingin) dan ayem (nyaman) banget. Jadi betah lama-lama di tempat itu.

II. KESENIAN DAN BUDAYA
1. Nyandran (Bersih Desa)
Banyak wisata budaya andalan Bojonegoro yang luput dari perhatian. Padahal, di sektor pariwisata itulah pendapatan daerah dapat diraih. Selain budaya ngunduh mantu, tradisi sedekah bumi / bersih desa jika dikemas sedemikian rupa akan mampu menyuguhkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Tradisi tersebut merupakan aset kita yang terpendam. Yang bila bisa dikembangkan akan menjadi  wisata budaya andalan bagi masyarakat pedesaan yang berujung pada peningkatan kreatifitas masyarakat untuk ikut menggairahkan industri pariwisata di Bojonegoro.
Menyemarakkan acara nyadran yang biasa dilakukan usai panen raya itu masing-masing desa juga memiliki hiburan khas Bojonegoro yang berbeda pula. Ada yang tayub, wayang kulit, wayang krucil maupun wayang tengul (golek) yang konon menjadi kesukaan Danyang desa tersebut.
2.Wayang Tengul
Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro yang juga populer juga di Ponorogo. Wayang dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro membuat makin pas perpaduannya.
Hampir tiap hari sabtu di Sanggar Budaya Bojonegoro Jl. Teuku Umar kesenian ini digelar. Hal itu tidak lain hanyalah demi melestarikan khasanah budaya Bojonegoro agar tidak punah, karena sesungguhnya disitulah jati diri kita berada.
3. Tari Tayub
Tari Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.
Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinasi dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing. Umumnya kelompok-kelompok tari tayub ini terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak ± 30 Km dari Kecamatan Kota Bojonegoro ke arah selatan.
4. MASYARAKAT SAMIN
Masyarakat Samin Dusun Jepang, salah satu dusun dari 9 dusun di Desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74, 733 hektar. Jarak ± 4,5 kilometer dari Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah baratdaya atau kurang lebih denga jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari ibu kota Bojonegoro.
Masyarakat Samin yang tinggal di dusun tersebut, adalah figur tokoh atau oran-orang tua yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda dengan gerakan yang dikenal dengan Gerakan Saminisme, yang dipimpin oleh Ki Samin Surosentiko. Dalam Komunitas Samin tidak ada istilah untuk membantu Pemerinrtah Belanda seperti menolak membayar pajak, tidak mau kerja sama, tidak mau menjual apalagi memberi hasil bumi kepada Pemerintah Belanda. Prinsip dalam memerangi kolonial Belanda melalui penanaman ajaran Saminisme yang artinya sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.
Sikap perjuangann mereka dapat dilihat dari profil orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi antek Belanda, bekerja keras, berdoa, berpuasa dan berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang sering diajarkan antara lain : sikap lahir yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi sabar, nrimo, rilo dan trokal (kerja keras), tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap sepi ing pamrih rame ing gawe dan selalu hati-hati dalam berbicara diungkapkan ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton. Lokasi masyarakat Samin (dusun Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi obyek Wisata Minat Khusus atau Wisata Budaya Masyarakat Samin melalui pengembangan paket Wisata Homestay bersama masyarakat Samin.

III. KULINER
1. Lontong Cecek
Cecek adalah terbuat dari Kulit Sapi. Lontong dengan sayur lodeh cecek adalah “makanan khas Bojonegoro”. Kenapa saya sebut makanan khas Bojonegoro???? karena memang makanan ini sangat banyak di temnukan di kota Bojonegoro terutama pada malam hari. Citra rasa sayur lodeh Bojonegoro yang pedas asin dengan tambahan cecek yang kenyal dan enak membuat semua orang suka dengan makanan yang satu ini. Kebanyakan pedagang Lontong Cecek adalah warga asli bojonegoro dari seberang sungai bengawan solo yaitu kecamatan Trucuk. Yang membuka tenda-tenda kaki lima di pusat kota atau di gendong dengan keliling kampung. Semoga saja Bapak Bupati dan semua warga bisa mengangkat makanan ini "Lontong Cecek" sebagai makanan khas Bojonegoro.
2. Asem-asem Ikan Tongkol
Posisi Kota Bojonegoro yang berbatasan langsung dengan Kota Tuban yang kaya akan hasil laut, membuat warga kota Bojonegoro hampir setiap waktu bisa menjumpai Ikan Tongkol/Pindang. Ikan Tongkol/Pindang yang lebih sering kita jumpai bentuk gorengan sebagai lauk pelengkap makan ini oleh warga Bojonegoro lebih sering di masak sebagai sayur "Asem-asem Ikan Tongkol". Seperti sayur asem-asem pada umumnya namun daging sapi kita ganti dengan Ikan Tongkol/Pindang. tapi tidah memakai irisan wortel atau buncis. jadi cuma dengan irisan bawang merah, bawang putih, cabe dan daun kedondong yang membuat sayur asem-asem beraroma khas.  
3. Sayur Menir (Jangan Menir)
Kadang jam istirahat kulih aku dan temen-temen suka jelajah kuliner. Kuliner ganti-ganti dari tempat satu ke tempat yang lain. tapi yang bikin sesuatu banget hampir setiap tempat yang kita datengin itu menjual sayur menir. Bahkan di acara tumpengan hari jadi kota bojonegoro atau acara-acara resepsi nikah pun banyak yang menyuguhkan sayur ini. Dengan pelengkap pelas (dadar jagung), bothok tempe dan ayam goreng. hemmm... bikin pengen nambah lagi..lagi dan lagi. Karena keseringan ketemu sayur menir ini gak ada salahnya dong kalo saya bilang "Sayur Menir" adalah makanan khas Bojonegoro.

IV. PRODUK UNGGULAN
1. BATIK BOJONEGORO
Batik Bojonegoro motif Gatra Rinonce, merupakan visualisasi perpaduan RIG (alat mengambil minyak) minyak gas bumi digambarkan sulur dan bunga, dimana satu dan lainnya saling berhubungan dalam satu kesatuan bentuk. Batik Bojonegoro motif Jagung Miji Emas, jagung merupakan tanaman yang merakyat dan tumbuh subur di Kabupaten Bojonegoro. Batik Bojonegoro motif Mliwis Mukti, mliwis mukti adalah jelmaan Prabu Angling Dharmo (Raja Malowopati) yang menurut legenda kerajaannya dianggap pernah ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Batik Bojonegoro motif Parang Dahono Manunggal, kayangan api adalah salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Bojonegoro. Batik Bojonegoro motif Parang Lembu Sekar Rinambat, sapi yang ditambatkan di kandang berbentuk barisan miring dengan kombinasi warna hitam-putih menggambarkan di masa mendatang Kabupaten Bojonegoro akan menjadi pusat pengembangan peternakan sapi. Batik Bojonegoro motif Pari Sumilak, kesuburan tanah (warna coklat) di bumi Angling Dharmo, sangat tepat apabila ditanami padi dan dibudidayakan secara maksimal sehingga mampu meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat Bojonegoro. Batik Bojonegoro motif Sata Gondo Wangi, Sata (tembakau), ganda (aroma), wangi (harum), sehingga bermakna tembakau Bojonegoro memiliki aroma harum. Rancak Thengul mengandung arti seperangkat Rancak Thengul sebagai warisan kesenian tradisional di Bojonegoro. Batik Bojonegoro motif Sekar Jati, tanaman jati, mulai dari akar, pohon dan daun dapat dimanfaatkan.
2. KERIPIK GERUT
Pemanfaatan umbi gerut beserta produk olahannya dirasa sangat membantu untuk penduduk yang berada pada daerah pegunungan dan kering. Penggalian potensi daerah-daerah pegunungan dan kering dirasa sangat perlu mengingat daerah-daerah tersebut umumnya tidak produktif sehingga banyaknya warga yang eksodus keluar daerah untuk mencari pekerjaan.
Seperti misalnya Kabupaten Sragen Lokasi tanaman Garut berada di Kecamatan Gesi, Mondokan, Sukodono dan Miri dengan luas areal potensional 7.828 ha. Bahkan salah satu sentra penghasil emping garut di daerah gesi sudah mendapatkan sertifikasi dari Sucofindo. Masih banyak daerah -daerah yang semisal Sragen dan Gunung Kidul yang masih menyimpan potensi besar untuk mengembangkan tanaman garut. Dengan potensi pendapatan Rp. 30.000/hari menjadikan alternatif petani untuk mendapatkan penghasilan tanpa harus eksodus keluar daerah. Hal ini akan memudahkan Pemerintah daerah untuk pemeratakan tingkat perekonomian tidak hanya untuk daerah dataran rendah dan subur saja.
3. LEDRE
Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk gapit (seperti gapit gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan sajian tamu dan untuk oleh-oleh.
Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang raja.
4. KERAJINAN MEUBELAIR
Produk unggulan Desa Sukorejo Kec./Kab. Bojonegoro ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur.
Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri mebel yaitu diantaranya sukorejo dan temayang. apa yang membedakan mebel bojonegoro dengan mebel yang lain, mebel bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga memberikan corak yang khas.
Mungkin masih banyak lahan Bojonegoro yang belum pernah tersentuh tangan Pemerintah untuk pembangunan, namun demikian Masyarakat Bojonegoro, Blogger Bojonegoro tetap semangat mempromosikan Potensi Lokal Bojonegoro yang ada. Karena kita semua yakin suatu saat nanti Bojonegoro akan jadi Kota yang besar. Kota yang kaya Akan Potensi Lokalnya. Karena dari keanekaragaman budaya dan istiadat itu jika bisa kita kemas dengan baik akan menjadi tujuan wisata yang bisa mengangkat industri pariwisata di Bojonegoro. Semangat Bojonegoro Matoh...!!!
Semangat wujudkan BOJONEGORO SUMBER PANGAN DAN ENERGI.

2 komentar :

*Terimakasih... atas Kunjungannya... ^_^
Salam Persahabatan yaaa.... *_*

 
Copyright © 2015 Lely Chusna
Distributed By lelly collection. Powered by Blogger