BREAKING NEWS

Tips

Kelas Menulis

Buku

Konten Lokal Yang Dibutuhkan Oleh Indonesia


Dewasa ini Zaman berkembang begitu pesat, tidak bisa di pungkiri kebiasaan kebiasan modern telah sedikit demi sedikit mengubur sebuah Konten Lokal suatu daerah yang berdampak pula pada etika setiap warga Negara. Konten Lokal yang seharusnya tetap dipertahankan karena merupakan Jati diri kita (suatu bangsa) kini serasa tidak ada gunanya “jangankan melestarikan, mengakuinya saja sudah tidak mau kok..!! karena takut dianggap ndeso...” . Mungkin karena itu Negara kita sering kecolongan. Negara-negara tetangga yang mungkin lebih bisa menghargai anugerah (konten lokal milik kita) sengaja mengambil alih dan bangga mengakui kalau konten lokal kita yang mereka curi itu miliknya (padahal milik Indonesia). Kemudian sebaliknya kebiasaan-kebiasaan Orang Barat yang sedikit-banyak justru menyimpang dari kata BAIK, yang jelas-jelas tidak sesuai dengan etika bangsa Indonesia malah lebih dominan dan disukai wargaa Negra Indonesia.
Untung ada XL yang sangat menjunjung tinggi Konten Lokal dan tidak henti-hentinya menghimbau pada seluruh Blogger di Nusantara untuk XLalu Cinta Indonesia, dimulai dari postingan-postingan yang lebih menduniakan INDONESIA atau Konten Lokal Daerah masing-masing. Selain itu dengan XL Axiata(XL Konten Seru)  Semoga berlahan namun pasti dapat menjadikan kita warga Indonesia yang punya jati diri dan 1.000.000% dapat membuat kita menjadi warga Indonesia yang Xlalu Cintai Indonesia.

Kenapa harus mendukung konten lokal?
Sudah pasti yang utama adalah untuk menyelamatkan Budaya Bangsa, yang merupakan Jati diri kita sebagai bangasa Indonesia. Karena Indonesia terdiri dari beragam Suku, Agama dan Budaya sudah pasti Indonesia mempunyai daya tarik yang dahsyat buat para wisatawan Asing, tidak menutup kemungkinan semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia memberi dampak atau contoh yang negative, sebut saja penggunaan Bahasa Inggris. Hampir semua Sekolah Nasional saat ini sibuk memberi stempel RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Satu sisi mungkin itu positif karena menanggapi kebutuhan Zaman yang semakin maju, tapi jika kita tidak bisa menyikapi dengan Bijaksana tanpa kita sadari hal itu justru akan membuat kita jadi melupakan Bahasa Jawa yang jelas-jelas ini adalah jati diri kita sebagai Orang Jawa. Begitu juga nasib Aksara Jawa “Carakan”, semakin kesini semakin sedikit pecintanya. Sebuah Budaya tidak akan terjaga keberadaannya jika tidak ada komunitas pecintanya, yaitu orang-orang yang cinta dan sudi menyelamatkan nasib Bahasa Jawa dan Aksara Jawa “Carakan”. “Kalau Jepang punya dan bangga dengan tulisan Kanjinya, udah semestinya dooong kita bangga dengan Aksara Jawa “Carakan” yang kita punya, Betul nggak..??"

Sama halnya, "Ketika anak-anak muda di Negara Maju begitu produktif membuat konten-konten di dunia maya yang dikonsumi  semua Negara di Dunia yang bersifat Global. Semestinya hal itu  tidak membuat kita hanya terdiam dalam Inferioritas dan puas menikmati nyamannya menjadi pengguna produk-produk yang mereka buat”.
Konten Lokal Sofware Kamus Bahasa Jawa
Konten Lokal Software Carakan
Gebrakan itulah yang seharusnya disadari oleh semua masyarakat. Supaya kita juga bisa memberi Apresiasi kepada semua pencipta Konten Lokal yang Positif. Dimana hal itu jauh lebih Mulia dan Istimewa selagi kita belum mampu memberikan dukungan secara materi untuk bisa mengembangkannya lebih luas lagi. Yach… M_A_T_E_R_I mungkin karena alasan itu juga yang membuat para pencipta Konten Lokal kalah dengan konten-konten ciptaan orang-orang di Negara Maju. Tapi, sebenarnya apreasiasi positif dari sebanyak mungkin orang akan sangat berguna untuk kemajuan konten lokal jika secara materi blum mampu mendukungnya. Kenapa tidak, Dengan banyaknya apresiasi dari semua orang hal itu akan meningkatkan jumlah pecintanya, dan makin banyaknya jumlah pecintanya  akan membuat konten ramai dipakai orang, dan akhirnya pemilik konten lokal tersebut ada pemasukan tambahan, dan dari pemasukan tersebut dia dapat menyempurnakan produk konten lokal yang dia buat. “Asyik kan, Kalau kita bisa manfaatin konten lokal buatan anak Negeri sendiri?? Yang pasti lebih cocok dengan kebutuhan kita. Dari pada memanfaatkan konten luar yang dalam pemanfaatannya sudah pasti kita harus melakuakan penyesuaian banyak hal terlebih dahulu. Yang terpenting kan manfaatnya, bukan dari sisi elitnya atau kemegahannya."

Sebut salah satu konten lokal yang saat ini dibutuhkan di Indonesia?
Konten Lokal Kamus Bahasa Jawa misal software Kamus Bahasa Jawa karya Sigit Pambudi (Mahasiswa UGM, Yogjakarta) atau Konten lokal Aksara Jawa "Carakan" seperti Carakan karya Bayu Kusuma Purwanto.
Dan akan lebih asyik jika konten lokal buatan anak Negeri itu bisa di aplikasikan di Handphone. “Kenapa musti Handphone…???” Saat ini Handphone sudah bukan barang mewah yang hanya dimiliki orang-orang kaya atau orang dewasa saja. Handphone sudah marak dimana-mana. Hampir semua orang punya dan mampu menggunakannya, tidak Cuma orang dewasa anak-anak usia SD atau bahkan TK sekalipun sudah banyak yang bisa menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. “Asyik kan..??”

Jelaskan mengapa memilih salah satu konten lokal yang anda sebutkan di atas?
Karena Bahasa Jawa dan Carakan makin berkurang pemakainya dan hampir punah. padahal Bahasa Jawa dan Carakan kan Budaya Lokal/Konten Lokal yang harus kita lestarikan. Kemudian Contoh software Konten Lokal tersebut adalah asli buatan anak Negeri (Indonesia), dan sudah semestinya kita beri Apresiasi pada mereka yang yang sangat membantu mempertahankan Konten Lokal Jawa.

Implementasi konten lokal tersebut pada aplikasi sehari-hari?
Bahasa Jawa adalah Bahasa yang Dahsyat. Bahasa Jawa sangat menghargai Perbedaan, dalam penggunaannya bener-bener di perhatikan. Berbicara dengan Orang yang lebih tua, sebaya, atau yang lebih muda tidak sama, ada Krama Inggil, Krama dan Ngoko. Dengan makin digerakkannya Konten Lokal Bahasa Jawa dan Aksara Jawa "Carakan" dapat mencetak Generasi Bangsa yang lebih Berkarakter. Dan pastinya kita akan lebih lancar saat menggunakan Bahasa Jawa (Krama inggil) dengan Orang tua, Kakek/Nenek, atau orang lain yang lebih tua. "Anak yang santuuun..." ^_^

*Berikut adalah bukti hampir punahnya Bahasa Jawa
Karena kita Orang Jawa sudah menjadi Tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan Bahasa Jawa, Carakan dan semua Budaya Daerah yang ada di Jawa. Kalau bukan kita... Siapa lagi...???
Semangat menduniakan Bahasa Jawa dan Carakan, Semangat untuk XLalu Cinta Indonesia...!!!

8 komentar :

  1. *Alhamdulillah...
    Terima kasih... ^_^

    BalasHapus
  2. Nice.. Blognya Kunjungan balik +follow back ya..

    BalasHapus
  3. Selamat menjadi juara.
    blognya bagus, berisi, berkualitas dan menarik

    kunjungi juga http://detektif007.blogspot.com/ ya :D

    BalasHapus
  4. alhamdulillah, terimakasih ahsan... ^_^

    BalasHapus
  5. mampir'' ke mari ya,gan -> http://yohana.tk

    BalasHapus

*Terimakasih... atas Kunjungannya... ^_^
Salam Persahabatan yaaa.... *_*

 
Copyright © 2015 Lely Chusna
Distributed By lelly collection. Powered by Blogger