Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kemampuan dapat memahami apa penyebab kegagala qta, akan menjadikan diri qta semakin cerdas dan bijak menyikapi semua sehingga qta mampu berjalan kembali dengan lebih baik.
Untuk memahami penyebab kegagalan, qta harus mampu berpikir analitis dan kritis. Qta perlu menghindari pemikiran yang emosional sehingga qta mampu menemukan penyebab kegagalan. Jika qta tidak mampu menemukan penyebab atau akar permasalahan kegagalan qta, maka qta tidak akan mampu untuk memperbaikinya.
Artikel ini mungkin dapat sedikit membantu menjelaskan bagaimana menelusuri penyebab kegagalan, bahkan penyebab utama yang disebut dengan root cause sehingga jika qta bisa menemukannya dan mampu mengatasinya, kita akan berjalan lebih baik.
Hindari Penyebab Kegagalan Emosional
Perlu dipahami, qta harus membedakan antara intuitif dan emosional. Intuitif bisa memberikan solusi, tetapi tidak dengan emosional yang sering kali hanya membela ego sendiri. Jika pikiran qta fokus untuk membela ego sendiri, maka qta akan selalu menganggap bahwa masalah hanya ada di luar, termasuk ada di luar kendali qta. Jika sebuah masalah berada di luar, maka kita tidak akan pernah bisa mengatasinya. Qta akan mengalami kegagalan yang sama terus menerus akhirnya qta menyerah dan malas untuk berusaha lagi.
Contoh-contoh penyebab emosional diantaranya:
- menyalahkan orang lain
- menyalahkan kondisi
- menyalahkan peristiwa
- menyalahkan pemerintah
- menyalahkan saingan
- menyalahkan masyarakat
- menyalahkan takdir
Pokoknya, dia akan menyalahkan apa pun di luar dirinya. Jika masalah ada di luar qta, dan membuat qta berfikir qta tidak akan bisa mengatasinya. Khusus untuk yang terakhir, menyalahkan takdir, ini akan menutup semua pikiran qta untuk menemukan solusi. Toh, sudah takdir, apa pun yang dilakukan akan percuma. Hiyeeeekkkzzz…
So.. Kalau kita tidak boleh mengalahkan apa yang ada di luar diri kita, apakah kita harus menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab kegagalan kita?
Mungkin banyak motivator yang mengatakan bahwa qta harus menyalahkan diri sendiri secara mutlak.
Namun qta sulit menerimanya?
OK… jika qta yakin masih ada faktor luar sebagai penyebab kegagalan, namun ada baiknya qta tetap memulai memeriksa diri sendiri sebelum menyalahkan pihak luar. Ini akan memberikan pengalaman yang luar biasa, memberikan pelajaran, dan hikmah yang berharga dibandingkan qta fokus menyalahkan pihak luar sebagai penyebab kegagalan qta.
Ambilah Tanggung Jawab
Jika qta ingin menjadi orang yang berpikir maju, maka qta harus mengambil tanggung jawab atas kegagalan qta. qta gagal karena qta sendiri, karena kesalahan yang qta lakukan.
qta lihat aja, apa yang menyebabkan seseorang gagal?
Jawabannya adalah karena dia berhenti. Kata “berhenti” memiliki dua makna. Pertama berhenti bertindak untuk mencapai tujuannya. Kedua berhenti untuk menyesuaikan tujuannya dengan kondisi yang ada.
Pasti qta sudah paham dengan maksud yang pertama. qta akan gagal jika qta berhenti bertindak untuk mencapai tujuan qta. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa seseorang berhenti bertindak?
Ada dua kemungkinan jawaban. Yang pertama karena dia tidak mengetahui apa lagi yang harus dilakukan. Yang kedua karena dia tidak mau lagi untuk bertindak. Namun jawaban pertama bisa digugurkan dengan seketika. Jika qta tidak mengetahui apa yang harus qta lakukan, maka seharusnya qta mencari tahu. Berusaha agar qta mengetahui apa yang harus qta lakukan. Pertanyaanya adalah apakah qta mau mencari tahu? Jadi intinya adalah kemauan.
Ksimpulannya: bahwa penyebab seseorang berhenti adalah karena sudah tidak ada kemauan.
Yang kedua, kadang, qta bisa berhenti karena memang kondisi yang tidak menguntungkan. Misalnya untuk menjadi seorang PNS. qta tidak berhenti untuk berusaha menjadi PNS dengan mengikuti ujian setiap tahun. Namun, qta tetap gagal karena umur melewati batas syarat menjadi PNS. Dan qta disebut gagal menjadi seorang PNS. Ya, qta gagal menjadi seorang PNS jika qta berhenti.
qta memang tidak mungkin lagi untuk menjadi PNS karena umur sudah tua. Tetapi, qta masih bisa menyesuaikan tujuan qta dengan kondisi saat ini. Apa tujuan qta sebenarnya menjadi PNS? Jika mau mengabdi kepada masyarakat, ada cara lain, meski qta tidak menjadi PNS. Jika ingin mendapatkan pensiun, ada pihak ketiga yang bisa mengatur pensiun qta. Yang penting qtaharus kembali pada tujuan awal qta… ^_^
Posting Komentar
*Terimakasih... atas Kunjungannya... ^_^
Salam Persahabatan yaaa.... *_*