BREAKING NEWS
» Baby Varen» Baby Za» Lentera Pancasila di Masyarakat Lokal» Tips Menjelang Persalinan» Cara Cegah Stretch Mark Saat Hamil» Do'a Supaya Diberi Kemudahan Saat Persalinan

Tips

Kelas Menulis

  • Lincah jemari

  • Agar Si Buah Hati Tumbuh Cerdas

  • Bedah Buku 13 Perempuan dan Margendut Sayang

  • Revisi Krathwoll tingkatan Ranah Kognitif

  • Ada Surga Di Rumahku

  • Rahasia - rahasia Sholat

  • Buku

    Karena Jodoh kita adalah Hadiah dari ALLAH

    Assalam mu'alaikum... Senin kemarin Apel pagi di RSUD Bojonegoro qta dibacain artikel keren sama Pak Direktur ( Dr. H. Hariyono, M.Si ), Dan barusan nemu artikel itu di facebook...
    it's oke RePost sini aja lah... ^_^

    Membasuh Kaki Suami

    Bu.... Calon Isteriku Gak Bisa ‪#‎Masak

    Di Subuh yang dingin...ku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur.
    "Ibu masak apa? Bisa ku bantu?"
    "Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak"
    sahutnya.
    "Alhamdulillah.. mantab pasti.. Eh Bu.. calon istriku kayaknya dia
    tidak bisa masak loh..."
    "Iya terus kenapa..?" Sahut Ibu.
    "Ya tidak kenapa-kenapa sih Bu.. hanya cerita saja, biar Ibu tak
    kecewa, hehehe"
    "Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus
    rumah dan lain lain itu kewajiban Wanita?"
    Aku menatap Ibu dengan tak paham.
    Lalu beliau melanjutkan, "Ketahuilah Nak, itu semua adalah
    kewajiban Lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sudah beristri."
    katanya sambil menyentil hidungku.
    "Lho, bukankah Ibu setiap hari melakukannya?"
    Aku masih tak paham juga.
    "Kewajiban Istri adalah taat dan mencari ridho Suami.
    Karena Bapakmu mungkin tidak bisa mengurusi rumah, maka Ibu
    bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi
    sebagai wujud cinta dan juga wujud Istri yang mencari ridho
    Suaminya"
    Saya makin bingung Bu.
    "Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yang mau menikah."
    Beliau berbalik menatap mataku.
    "Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Bukankah kewajiban
    Lelaki untuk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?"
    tanya Ibu.
    "Iya tentu saja Bu.."
    "Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah
    kewajiban Suami. Makanan adalah nafkah. Maka kalau masih berupa
    beras, itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan.
    Sehingga memasak adalah kewajiban Suami. Lalu menyiapkan rumah
    tinggal adalah kewajiban Suami. Sehingga kebersihan rumah adalah
    kewajiban Suami."
    Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku yang cerdas dan
    kebanggaanku ini.
    "Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban
    Suami. Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut
    Bapak sekalipun?"
    "Karena Ibu juga seorang Istri yang mencari ridho dari Suaminya. Ibu
    juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena Ibu
    mencintai Ayahmu, mana mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu
    melakukan semuanya. Jika Ayahmu berpunya mungkin pembantu
    bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk
    Ibu."
    Aku hanya diam terpesona.
    "Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada
    Ayahandanya, Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung?
    Tapi Nabi tidak memberinya. Atau pernah dengar juga saat Umar bin
    Khatab diomeli Istrinya? Umar diam saja karena beliau tahu betul
    bahwa wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam-macam
    yang sebenarnya itu bukanlah tugas si Istri."
    "Iya Buu..."
    Aku mulai paham,
    "Jadi Laki-Laki selama ini salah sangka ya Bu, seharusnya setiap
    Lelaki berterimakasih pada Istrinya. Lebih sayang dan lebih
    menghormati jerih payah Istri."
    Ibuku tersenyum.
    "Eh. Pertanyaanku lagi Bu, kenapa Ibu tetap mau melakukan
    semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?"
    "Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak. Istri menuntut
    Suami, atau sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego.
    Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih
    sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk
    berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain. Yang Wanita sebaik
    mungkin membantu Suaminya. Yang Lelaki sebaik mungkin
    membantu Istrinya. Toh impiannya rumah tangga sampai Surga"
    "MasyaAllah.... eeh kalo calon istriku tahu hal ini lalu dia jadi malas
    ngapa-ngapain, gimana Bu?"
    "Wanita beragama yang baik tentu tahu bahwa ia harus mencari
    keridhoan Suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang
    Lelaki beragama yang baik tentu juga tahu bahwa Istrinya telah
    banyak membantu. Sehingga tidak ada cara lain selain lebih
    mencintainya."
    Jodoh kita adalah Hadiah dari ALLAH

    Jodoh kita adalah Hadiah dari ALLAH

    Posting Komentar

    *Terimakasih... atas Kunjungannya... ^_^
    Salam Persahabatan yaaa.... *_*

     
    Copyright © 2015 Lely Chusna
    Distributed By lelly collection. Powered by Blogger