*Membuka mata batin dengan surah pembuka
Judul Alfatihah - membuka mata batin dengan surah pembuka
Penulis Achmad Chodjim
Penerbit Penerbit Serambi, 2003
ISBN 9793335319, 9789793335315
Tebal 254 halaman
Penulis Achmad Chodjim
Penerbit Penerbit Serambi, 2003
ISBN 9793335319, 9789793335315
Tebal 254 halaman
Inilah tafsir surah Alfatihah yang
sangat khas, dirancang khusus untuk kondisi psikologis dan sosial kaum
muslim Indonesia.
Achmad Chodjim mengupas surah paling populer ini secara padu dan komprehensif. Ayat yang satu dengan ayat lainnya tidak dijelaskan dengan pengertian yang lepas-lepas, tetapi sebagai tangga yang berurutan untuk mencapai pencerahan hidup.
Setiap makna yang tersibak dari ayat demi ayat surah pembuka ini disuguhkan ibarat cahaya yang hendak membuka mata batin. Kita diajak merasakan kedamaian dalam lindungan dan pemeliharaan Allah Swt. Kesejukan rahman dan rahim-Nya, kasih sayang-Nya, senantiasa menyertai perjalanan hidup kita. Dia adalah Raja bagi hari kepatuhan. Kesadaran akan hal itu tidak harus muncul setelah di hari kiamat nanti, tapi sejak saat ini, sejak kita membaca mâliki yawm al-dîn.
Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în bukan sekadar bacaan dalam salat, tapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya, ketika kita memohon petunjuk-Nya tentang jalan yang lurus, maka terbukalah jalan lebar di hadapan kita. Jalan lurus yang kita lalui dengan nyaman menuju jalan orang-orang yang mendapat anugerah kenikmatan dari Tuhan. Jalan menuju pencerahan batin.
Achmad Chodjim mengupas surah paling populer ini secara padu dan komprehensif. Ayat yang satu dengan ayat lainnya tidak dijelaskan dengan pengertian yang lepas-lepas, tetapi sebagai tangga yang berurutan untuk mencapai pencerahan hidup.
Setiap makna yang tersibak dari ayat demi ayat surah pembuka ini disuguhkan ibarat cahaya yang hendak membuka mata batin. Kita diajak merasakan kedamaian dalam lindungan dan pemeliharaan Allah Swt. Kesejukan rahman dan rahim-Nya, kasih sayang-Nya, senantiasa menyertai perjalanan hidup kita. Dia adalah Raja bagi hari kepatuhan. Kesadaran akan hal itu tidak harus muncul setelah di hari kiamat nanti, tapi sejak saat ini, sejak kita membaca mâliki yawm al-dîn.
Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în bukan sekadar bacaan dalam salat, tapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya, ketika kita memohon petunjuk-Nya tentang jalan yang lurus, maka terbukalah jalan lebar di hadapan kita. Jalan lurus yang kita lalui dengan nyaman menuju jalan orang-orang yang mendapat anugerah kenikmatan dari Tuhan. Jalan menuju pencerahan batin.
Posting Komentar
*Terimakasih... atas Kunjungannya... ^_^
Salam Persahabatan yaaa.... *_*